Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

BAB I

PERTUMBUHAN PENDUDUK 

Penduduk adalah semua orang atau individu yang tinggal di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang tinggal kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Perubahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh faktor demografi ada tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Sedangkan perubahan lainnya disebabkan oleh faktor nondemografi ialah kesehatan dan pendidikan.    
  • Fertilitas (Kelahiran)   
          Fertilitas adalah banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.     
  • Mortalitas (Kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang sangat mempengaruhi perubahan jumlah penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
  • Migrasi  
Migrasi ialah berpindahnya sekelompok individu dengan tujuan untuk tinggal dari suatu tempat ke tempat lain. Sehingga migrasi ini sering disebut sebagai perpindahan yang tergolong permanen dari suatu daerah ke daerah lainnya.  Migrasi antar bangsa atau biasa disebut dengan migrasi internasional tidak terlalu memberikan pengaruh dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh dikatakan berimbang saja jumlahnya. Semua peraturan atau perundang-undangan yang dibuat oleh banyak negara umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen di suatu negara lain. Oleh sebab itu tidak banyak penduduk yang melakukan migrasi dari satu negara ke negara lain, kecuali ada masalah bencana alam yang menyebabkan penduduknya harus mengungsi. 

Jenis - Jenis Migrasi :   

  1. Migrasi lokal/nasional ialah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lain tetapi masih dalam satu negara. Contohnya urbanisasi, transmigrasi dan sirkulasi.    
  2. Migrasi internasional ialah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.
           Terjadinya migrasi disebabkan oleh berbagai factor, dari daerah asal misalnya tanah yang kurang subur, penghasilan rendah di daerah tempat asal akan menyebabkan migran berpindah, namun juga sifat kekeluargaan dan hubungan erat antar tetangga di daerah asal akan menjadi faktor migran berat untuk meninggalkan daerah asalnya Upah yang tinggi, kesempatan kerja yang menarik di daerah tempat tujuan migran merupakan faktor penarik untuk datang kesana namun ketidakpastian, resiko yang mungkin dihadapi, pemilikan lahan yang tidak pasti dan sebagainya merupakan faktor penghambat untuk pindah ke tempat tujuan migran tersebut.

Struktur Penduduk Indonesia :   

  1. Umur 0-14 tahun dinamakan usia muda (usia belum produktif). Jika suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya berusia muda, wilayah atau Negara termasuk dalam struktur penduduk muda.
  2. Umur 15-64 tahun dinamakan usia dewasa (usia produktif atau usia kerja). Jika suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya berusia muda, wilayah atau Negara termasuk dalam struktur penduduk dewasa.
  3. Umur 65 tahun dan lebih lebih dinamakan usia tua (usia tidak produktif). Jika suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya berusia muda, wilayah atau Negara termasuk dalam struktur penduduk tua. 
           Pertumbuhan penduduk dapat digambarkan oleh piramida penduduk .Piramida penduduk adalah grafik yang mengambarkan distribusi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dalam negara atau wilayah tertentu. Tujuan pembuatan piramida peduduk adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan, mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan dating, untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara.  

Bentuk- bentuk piramida penduduk: 
  1. Piramida penduduk muda berbentuk limas, piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa.
  2. Piramida penduduk stasioner  atau tetap berbentuk granat Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa.
  3. Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa.
           Sedangkan rasio ketergantungan penduduk Indonesia adalah jumlah perbandingan yang didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan  jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).

Kebudayaan Indonesia :

           Pada awalnya kata kebudayaan itu pertama kali berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti akal. Sehingga kebudayaan bias diartikan dengan hasil dari akal dan perbuatan manusia. Dalam bahasa Inggris    juga dapat diartikan lagi, kebudayaan ialah culture, berasal dari kata culure (bahasa Yunani) yang berarti mengerjakan tanah. Karena dengan mengerjakan tanah atau mengolah tanah, manusia mulai sebagai penghasil makanan. Dari hal ini maka manusia telah mengolah tanah dan meninggalkan kehidupan yang hanya memungut hasil alam saja.
           Sebenarnya definisi kebudayaan yang tepat itu sangat sukar karena begitu banyak orang mendefinisikan dalam artian yang berbeda. Ada beberapa tokoh yang mengartikan kebudayaan yaitu :
  • Ki Hajar Dewantara   
            Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan pengihidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
  • E.B. Tylor   
           Dalam buku yang berjudul Primitive Culture, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain, serta kebiasaan yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat. 

Perkembangan Kebudayaan Islam, Hindu dan Budha  :

Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia sangat cepat hal ini dipengaruhi juga karena faktor Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan adat istiadat. Indonesia terbentuk dari beberapa suku atau kelompok diantaranya suku Jawa, Sunda, Maluku, dan lain sebagainya. Setiap suku atau kelompok tersebut sudah pasti memiliki kebudayaan mereka masing-masing. Kebudayaan suku di Indonesia sudah mulai terbentuk dari jaman dahulu kala. Antara lain tarian, upacara adat sampai dengan kepercayaan atau bisa disebut agama. Namun di jaman seperti sekarang ini, khususnya daerah perkotaan sudah jarang ditemui kebiasaan atau adat yang mengikat karena sudah dipengaruhi oleh kebudaan modern yang masuk ke Indonesia. Kebudayaan modern itu dibawa oleh bangsa barat yang datang ke Indonesia. Tetapi sebagian besar daerah pedalaman Indonesia masih menerapkan adat yang mengikat itu. Contohnya pada acara pernikahan, beberapa diantara mereka sudah menghilangkan upacara adat dalam prosesi pernikahan, sebab selain repot, biaya yang dipersiapkan juga besar.            
             Kebudayaan yang ada di Indonesia juga mengenai kepercayaan atau agama. Awal mula masuknya agama ke Indonesia adalah pada perkiraan tahun 100-400 M. sejarah bahwa Islam di Indonesia disebarkan oleh para saudagar dari bangsa Gujarat dan Benggali. Akan tetapi, tidak diragukan pula bahwa orang-orang Arab juga mengambil bagian penting dalam proses pengislaman bumi nusantara ini dikarenakan :  
  1. Orang-orang Arab telah membuat pemukiman di berbagai daerah pantai di India dan berangsur-angsur menjadi pusat penyebaran Islam.
  2. Para pedagang tersebut merantau ke bumi nusantara ini dengan peran ganda di samping pedagang mereka juga muballigh.             
Menurut Badad Tanah Djawi, 10 penyebaran Islam di Jawa dilakukan oleh walisongo. Para wali memiliki pesantren sebagai para satri belajar agama islam. Perkembangan Islam di luar Jawa relatif lebih cepat penyebarannya karena :
  1. Tidak banyak berhadapan dengan budaya-budaya lain kecuali budaya Hindu-Budha. 
  2. Islam menghadapi suasana yang kompleks dan halus yang dipertahankan oleh para penguasa/raja.
  3. Perkembangan Islam di tanah Jawa menghadapi dua jenis lingkungan budaya. Budaya petani lapisan bawah yang merupakan bagian kelompok terbesar yang masih dipengaruhi oleh animisme-dinamisme dan kebudayaan Istana yang merupakan tradisi agung yang merupakan unsur filsafat Hindu-Budha yang diperhalus budaya lapis atas.            
           Penyebaran Islam di Jawa untuk beberapa abad tidak mampu menembus benteng pengaruh kerajaan Hindu yang kejawen. Penyebaran Islam harus merangkak dari kalangan bawah, yaitu ke daerah-daerah pedesaan sepanjang pesisir yang pada akhirnya melahirkan komunitas baru yang berpusat di pesantren.           Watak penetrasi dakwah Islam secara damai dan mengajarkan nilai persamaan (equality) menjadi pemicu Islam mudah diterima kelompok masyarakat kecil. Konsep stratifikasi sosial (kasta) dalam agama Hindu bagi mereka sudah tidak menarik lagi. Pengharapan kepada mereka untuk diperlakukan sama dan terbebas dari struktur sosial yang tidak menguntungkan mereka. Dalam konteks politik, kekuatan Islam lambat laun menjadi kekuatan politik, yaitu sebagai kekuatan oposisi (counter hegemony) dari kekuasaan Hindu-Budha.

Kebudayaan Barat :              

            Kebudayaan Barat saat ini banyak mempengaruhi nasionalisme di Indonesia, setiap hal ada yang positif dan juga negatif, begitu juga dengan kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia. Hal positifnya ialah berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi serta ilmu pengetahuan di negara Eropa dan Amerika sangat maju, maka tidak heran banyak mahasiswa indonesia berlomba-lomba untuk mendapatkan beasiswa guna belajar ke luar negeri. Namun hal negatif yang muncul dari, karena mereka maju di bidang teknologi dan informasi, maka dengan bidang itu juga mereka memberikan dampak negatif kepada kebudayaan timur indonesia, contohnya melalui jaringan global internet, iklan-iklan perdagangan dan hal-hal lain yang dikemas untuk menggambarkan kesejahteraan dan kemewahan, juga dimanfaatkan sebagai cara untuk menyebarluaskan kebudayaan Barat. Konsumerisme termasuk fenomena lain yang menjadi dasar kebudayaan Barat saat ini. Sementara di Timur, penghematan, konsumsi dengan cara yang seimbang, dipandang sebagai nilai positif. Tetapi media-media barat, dengan menggunakan berbagai fasilitasnya, berusaha menanamkan sifat konsumerisme seluas mungkin kepada masyarakat Timur. Untuk melawan dan menghadapi serangan-serangan budaya barat yang negatif itu, maka mula-mula masyarakat harus pintar mengenali atau memilah yang mana yang sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme serta nilai agama yang telah ada, sehingga mereka mengetahui bahwa identitas rakyat indonesia yang sebenarnya berada dalam lingkup nilai-nilai maknawi dan adat istiadat ketimuran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar